pendidikan yang mendidik

Oleh: siapapun bisa jadi apapun

Untuk mereka yang rela berkorban dalam semua hal atas dasar kemanusiaan, semoga selalu sehat, panjang umur dan diberkahi. Aaamiin

Untuk bisa melakukan perubahan, semua berawal dari pendidikan. Orang-orang yang terdidik seharusnya mampu mendidik, entah dari pengalamannya, aksinya langsung, atau apa yang dia pakai dan lain-lain. Pendidikan tak melulu soal apa jabatannya, berapa nilainya, berapa IPK nya, lulusan terbaik bukan. Ijazahnya apa, gelarnya apa dll. Pendidikan bisa kita salurkan lewat apa yang kita keluarkan dari mulut kita, tangan kita dan bahkan cara berpakaian kita juga menggambarkan pendididikan, dan poin utamanya pendidikan adalah akhlak/attitude yang melekat pada pribadi itu sendiri. Lalu bagaimana dengan kasus-kasus korupsi yang melanda negeri ini? Dan kebanyakan pelakunya berpeci dan berdasi? Bukankah jabatan mereka sudah dilantik atas dasar nama Tuhan? Apa mereka sudah tidak takut lagi? Takut atau kepepet ekonomi? Semua alasan bisa masuk, dan yang paling berhak menjelaskan alasannya adalah pelakunya sendiri. Karena mereka yang mempunyai motif dan juga menikmati hasilnya. Sungguh memprihatinkan. Lalu apa hubungannya korupsi dengan pendidikan? Eh atau bahkan dana pendidikan juga di korupsi? Ini sih lebih parah dari sikap cueknya doi ya. Pendidikan adalah harapan sebuah bangsa untuk masa depan. Nah kalau dana untuk pendidikan sudah di korupsi, lalu bagaimana dengan nasib pendidikan itu sendiri?

Beberapa penyakit turunan negeri tercinta ini adalah kasus korupsi, seolah sudah mendarah daging. Praktek korupsi kerap ditokohi oleh petahan ataupun dari pihak oposisi. Semuanya berlomba mencari pundi-pundi rupiah haram lewat jabatan yang ampunya. Padahal mereka-mereka telah menyebut nama Tuhan pada saat pelantikan. Akan tetapi beberapa kasus korupsi masih sering dijumpai.

Bagi pelaku korupsi serta kasus-kasusnya, apakah pendidikan sudah berhasil membentengi untuk tidak berlaku jahat terhadap negeri? Atau kesalahan 100% pada diri pelaku? Lalu apa urgensinya pendidikan, jika sedari dulu pendidikan justru melahirkan tikus-tikus negeri? Menggerogoti negeri lewat aksi ciamik korupsinya, kemudian menyetujui kebijakan-kebijakan ganda yang menuai pro dan kontra serta banyak lagi kebijakan yang dirasa cukup janggal hingga menimbulkan aksi-aksi yang diluar nalar.

Pendidikan seyogyanya melahirkan generasi masa depan yang melek akan kemajuan, tahu tentang musuh masa depan negeri, serta tahu bagaimana solusi agar negeri tidak mendekati jurang krisis ekonomi.

Melahirkan bibit unggul negeri lewat pendidikan hendaknya menjadi prioritas utama pemerintah dekade ini, mulai dari strategi mensejahterakan guru, baik PNS maupun Non PNS (karena pendidikan bisa tanpa gedung tapi tidak bisa tanpa guru), membangun sarana dan prasarana pendidikan yang modern dan merata keseluruh pelosok negeri, hingga membiayai semua kegiatan yang mengacu untuk kemajuan pendidikan.

Dalam hal pendidikan, sikap pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan para guru hendaknya paling dominan, mulai dari menciptakan kurikulum khusus yang sesuai dengan masa depan untuk mencetak tenaga pendidik yang mumpuni, sistem seleksi tenaga pendidik (CPNS) yang transparan dan akuntabel hingga kehidupan para guru baik yang sudah menjadi ASN maupun yang masih honorer. Bagaimanapun juga, guru adalah tonggak utama dari pendidikan itu sendiri.

Dalam implementasi standar proses pendidikan, guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Oleh karena itulah upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena kita semua yakin tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu strategi saja.

Memerdekakan anak didik dengan seluruh potensi yang dimiliki dan dengan sepenuh hati hingga tak terbayang urusan ekonomi akan menjadikan proses kegiatan belajar dan mengajar menjadi khidmat dan syarat akan makna, hingga ahirnya muncul generasi penerus bangsa yang memang benar-benar mumpuni untuk sebuah perubahan dan kemajuan negeri. Semoga negeri tercinta lekas membaik dari semua lini, terutama pendidikan.-




Komentar

Postingan populer dari blog ini

sekapur sirih

Kenapa harus membaca?

Merdeka